Kamis, 31 Juli 2008

Be sa, Be kaus, Be asa

Bisa karena biasa.

Pisau yang sering diasah akan semakin tajam untuk memotong. Apabila dibiarkan begitu saja, sang pisau akan menjadi tumpul bahkan karatan. Begitu juga dengan otak manusia, bila tidak dilatih akan menjadi beku.

bagaikan makhluk tanpa nyawa,
layaknya pena tanpa tinta,
seperti rumah tanpa atap,

Hilanglah fungsi mereka.
Tak ada kegunaannya.

Balita bisa berbicara dan berjalan karena biasa.
Guru bisa mengajar karena biasa.
Penulis bisa menghasilkan sebuah 'karya' karena biasa.

Bisa di sini buka sembarang bisa. Semuanya karena biasa. Membutuhkan latihan dan proses yang cukup lama.

Susah untuk memulai suatu hal yang tidak biasa.
Awal yang berat untuk akhir yang ringan.

Benda mati pun butuh biasa untuk bisa.

DVD player yang tidak biasa digunakan akan cepat rusak.
Sepeda yang tidak biasa dikendarai akan cepat kempes atau bahkan meledak.

Aneh tapi nyata.

Mulailah membiasakan melakukan hal-hal positif yang membuat kita menjadi bisa.
Tidak ada yang tidak mungkin.
Bersama kita pasti bisa.

Yakinlah.
Keyakinan akan memberikan kekuatan.

Bukan bisa ular.
Yang meracuni makhluk-makhluk yang tidak bersalah.

Minggu, 13 Juli 2008

Diluar prediksi

Sudah lama tidak melihat huruf-huruf keyboard.
Waktu menunjukkan pukul 1/2 7 pagi lewat, saatnya menuju cempaka putih.
Sudah 4x mencoba tes, semua hasilnya nihil.

Pertama UGM, kedua Unpad, ketiga UMB, bukan Mercu Buana tapi gabungan 5 universitas (UI,UIN,USU,UNHAS,UN...), lupa namanya. Keempat Usakti, dapet pilihan kedua FKG, lumayan akhirnya kterima 1, tapi pinginnya FK. Kegagalan awal keberhasilan. Smoga.

Untuk yang kelima ini harus lulus FK, niatnya begitu. Tepatnya tes di Uyarsi. Ketika hampir sampai, ternyata jalan menuju Uyarsi ditutup. Di luar prediksi. Tiap hari Minggu jalan di sana ditutup layaknya jalanan di daerah Sudirman.

"Jangan panik," hal pertama yang terlintas dibenak. Pasti ada jalan lain menuju ke sana. Konsep malu bertanya sesat di jalan mulai berbicara. Mulai dari pak polisi penutup jalan, penjaga warung, bapak bawa belanjaan lewat, sampai penjual es kelapa. Aneka petunjuk yang mereka berikan.

Sampai-sampai nyasar di gang tikus. Masih bisa 2 jalur. Walaupun sangat memaksa. Yang anehnya di gang sempit tersebut tampak metromini. Di luar prediksi. Kok bisa ya. Begitulah transportasi yang berjalan di Jakarta. Sangat sedikit yang mematuhi peraturan. Baru patuh kalau ada polisi yang mengawasi.

Ayah saya, selaku orang yang membawa mobil mulai ragu dengan gang sempit tersebut. Saat itu saya menanyakan kembali dengan orang yang melintas, "Putar balik Pa, kalau lurus buntu, pas per 3-an belok kanan, ikutin jalan ntar ktemu jalan besar."

Waduh, jadi orang yang sebelumnya memberikan petunjuk yang salah. Akhirnya sampai di jalan besar. Mobil berdempetan yang nampak di sana dan hanya berjalan layaknya siput atau biasa disebut ''macet''.

Terpaksa saya transit dan mencegat ojek. Untungnya mudah ditemukan. Salip sana salip sini. Itulah keahlian sang motor. Yang parahnya sang motor harus melawan arus kendaraan. Lagi-lagi pelanggaran dilakukan oleh penghuni jalanan.

Jam di HP menunjukkan pukul 08.15 sedangkan tes dimulai 15 menit yang lalu. Saya berjalan sejauh + - 1/2 km untuk mencapai pintu gebang Uyarsi karena sang motor tidak diperbolehkan melintasi jalan tersebut. Tempat tes saya di lantai 2. Diluar prediksi. Ruang tes saya dipindahkan ke auditorium lantai 1.

Kursi di sana sudah penuh oleh calon mahasiswa. Kosong 1-10, salah satunya kursi saya. Diluar prediksi. Tes belum dimulai. Terpaksa harus menunggu beberapa menit. Hal ini yang sangat saya kurang suka yaitu menunggu.

Soalpun dibagikan. Total soal 100.
50 Biologi, 26 Kimia, 12 Fisika, dan 12 Matematika.
100 soal harus selesai dalam waktu 100 menit.
Tipe soal seperti soal SNM-PTN tetapi tidak memakai sistem (-)
Diluar prediksi.
Dari keseluruhan hanya bisa menjawab 60an, sisanya diisi dengan jawaban c.

Setelah itu TPA, sejenis Psikotes.
Akhirnya selesai.

Tinggal menunggu hasil pengumuman.
Hanya berharap dan berdoa yang dapat dilanjutkan.
Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita.

"masa depan adalah misteri illahi"
"masa lalu hanyalah sejarah"
"masa kini merupakan hadiah terindah"